Makala
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ( PLTD )
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DAFTAR ISI
Pengertian PLTD
Penggunaan PLTD
Bentuk
dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel
Masalah Utama dalam Pembangkitan
Tenaga Listrik
Mutu
Tegangan Listrik
Transmisi dan Distribusi
Daftar
pustaka
Pengertian
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin
diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan
yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar
rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi
menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
PLTD
merupakan suatu instalasi pemabangkit
listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan.
Mesin Diesel adalah penggerak utama untuk mendapatkan energi listrik dan
dikeluarkan oleh Generator . Pada mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah
menjadi energi mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri.
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam pemakaian
untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah ada yang menggunakannya. Untuk
mempermudah dalam melakukan pemeliharaan Mesin Diesel para teknisi harus
mempunyai dasar-dasar pengetahuan mengenai Mesin Diesel yang baik, agar setiap
melakukan pemeliharaan para teknisi dapat memperlakukan setiap komponen yang
berada dalam mesin, sesuai dengan konstruksinya.
Yang
dimaksud dengan Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan
alat-alat bantu serta perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja,
membentuk sistem untuk mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar
minyak menjadi tenaga mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak
utamanya.dan seterusnya tenaga mekanis tersebut oleh generator diubah menjadi
tenaga listrik
Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Selain
pemahaman tentang konstruksi mesin, sebagai dasar pengenalan mesin mau tidak
mau pengetahuan tentang prinsip kerja Mesin Diesel harus dikuasai dengan baik.
Dasar pengetahuan ini memudahkan untuk mengikuti setiap terjadi perkembangan
tentang mesin yang semakin lama semakin dituntut lebih baik lagi dari segi kinerja, pemakaian bahan
bakar, dimensi mesin, tingkat polusidan konstruksinya yang semakin kompak dan
bobotnya ringan. Kemudian untuk mengatasi gangguan menjadi lebih mudah
mendeteksi lebih awal akan terjadinya gangguan serta memudahkan menentukan
jenis gannguan serta penanggulangannya.
Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam
jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk
listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik. Indonesia
bisa menghemat penggunaan solar dengan memanfaatkan sekam (kulit biji padi)
sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Enam kilogram
sekam bisa diubah menjadi energi setara dengan satu liter solar. Selain hemat,
penggunaan sekam juga mengurangi pencemaran udara.
Demikian dikatakan Direktur Pengembangan dan Komersial PT Indonesia
Power Djuwarno saat jumpa pers peluncuran PLTD Sekam Haurgeulis di Jakarta,
Jumat (29/8). Menurut Djuwarno, potensi sekam di Indonesia jika dimanfaatkan
sebagai PLTD setara dengan 2,1 juta kiloliter solar atau senilai Rp3,5 triliun
pertahun.
"Potensi energi biomasa di Indonesia, seperti sekam
sangat luar biasa. Setiap tahun terdapat 13 juta ton sekam yang selama ini
kurang dimanfaatkan," katanya, seraya menyatakan teknologi PLTD yang
dikembangkan Indonesia Power sanggup mengubah enam kilogram sekam menjadi
energi yang setara dengan satu liter solar. Biomasa sendiri merupakan material
tumbuh-tumbuhan. Lebih lanjut, Djuwarno menyatakan penggunaan energi biomasa
sebagai sumber listrik perlu terus dikembangkan. Pasalnya, sumber energi yang
selama ini digunakan 80 persen berasal dari bahan bakar minyak (BBM). Padahal,
cadangan BBM di Indonesia semakin menipis dan diperkirakan akan habis kurang
dari 10 tahun.
Selain itu, penggunaan BBM juga menjadi penyebab utama
pencemaran udara terutama karbondioaksida (CO2) yang membentuk lapisan gas
rumah kaca di atmosfer sehingga suhu bumi makin panas. Sedangkan batu bara
cadangan Indonesia mencapai 39 miliar ton, tetapi dengan pemakaian 75-150 juta
ton per tahun diperkirakan hanya cukup untuk kebutuhan 100 tahun. Jika tidak
segera ditemukan energi alternatif, Indonesia terancam krisis energi yang
parah. Pasalnya, laju pertumbuhan konsumsi energi listrik di Indonesia mencapai
14 persen per tahun yang tergolong sangat tinggi. Laju konsumsi energi listrik
dunia hanya sebesar 3,65 persen per tahun.
"Karena itu, energi terbarukan yang merupakan energi yang tidak
akan habis dan lebih ramah lingkungan seperti energi biomasa menjadi sangat
penting untuk dikembangkan agar krisis energi dan kerusakan lingkungan akibat
pencemaran bisa dihindari. Di Indonesia, penggunaan PLTD berbahan baku sekam
bukan sekadar wacana. Djuwarno mengaku Indonesia Power telah membuat 10 unit
peralatan gasifikasi yang mampu membakar sekam menjadi gas sebagai sumber
energi bagi PLTD berdaya masing-masing 100 kilowatt. "Satu unit akan
diujicobakan di Hauergeulis, Indramayu, Jawa Barat (Jabar), karena daerah
tersebut merupakan lumbung padi di Jabar," katanya.
Menurut Djuwarno, PLTD 100 kilowatt tersebut jika
dioperasikan menggunakan solar murni maka per kilowatt jam (kwh) membutuhkan
0,30 liter solar. Jika dioperasikan menggunakan sekam padi, PLTD tersebut hanya
membutuhkan 0,06 liter solar per kwh. "Solar masih dibutuhkan
tetapi bisa dihemat sampai 80 persen," paparnya. Djuwarno menyatakan
penggunaan PLTD Sekam sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia, khususnya
pabrik penggilingan padi. Pasalnya, pabrik penggilingan padi selalu
menghasilkan sekam yang selama ini dibuang begitu saja. Selain itu, perusahaan
penggilingan padi juga harus mengeluarkan biaya untuk membuang sekam.
"Dengan unit gasifikasi yang kita buat, sekam bisa dimanfaatkan sebagai
sumber energi," katanya seraya menyatakan harga satu unit gasifikasi Rp425
juta.
Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah yang dihasilkan,
unit gasifikasi dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk
menyaring tar, fenol, dan debu. Lebih lanjut, Djuwarno mengatakan, sebetulnya
bukan hanya sekam yang bisa dijadikan sumber listrik untuk PLTD. Sampah pun
bisa digunakan. Menurutnya, di masa mendatang Indonesia Power akan membuat PLTD
berbahan baku sampah yang akan dibangun di Jakarta. Penggunaan sampah sebagai
bahan baku tersebut memiliki manfaat ganda karena selain mengurangi sampah yang
kini menjadi masalah terutama di kota-kota besar, juga bisa dimanfaatkan
sebagai sumber listrik. "Jika proyek tersebut berhasil, permasalahan
sampah bisa berkurang dan Indonesia juga tidak terlalu bergantung lagi pada
bahan bakar fosil," tutur Djuwarno.
Terminologi pembangkit listrik berbahan bakar minyak pada
umumnya diidentikkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Walau pada
kenyataannya bahan bakar minyak juga terkadang digunakan pada PLTG. Prinsip
kerja PLTD adalah dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High
Speed Diesel Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel.
Mulanya udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian diinjeksi dengan bahan
bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan tertentu campuran bahan
bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses pembakaran seperti ini
pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan pembakaran yang sempurna. Hal
inilah yang menyebabkan efisiensi pembangkit jenis ini
rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun apabila dibandingkan dengan mesin bensin
(otto), mesin diesel pada kapasitas daya yang besar masih memiliki efisiensi
yang lebih tinggi, hal ini dikarenakan rasio kompresi pada mesin diesel jauh
lebih besar daripada mesin bensin.
Keuntungan utama penggunaan pembangkit listrik berbahan
bakar minyak atau sering disebut dengan PLTD adalah dapat beroperasi sepanjang
waktu selama masih tersediannya bahan bakar. Kehandalan pembangkit ini tinggi
karena dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA.
Mengingat waktu start-nya yang cepat namun ongkos bahan bakarnya tergolong
mahal dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung
meningkat dari tahun ke tahun, PLTD disarankan hanya dipakai untuk melayani
konsumen pada saat beban puncak.
Investasi awal pembangunan PLTD yang relatif murah,
kebutuhan energi di daerah-daerah terisolasi yang mendesak dan kebutuhan energi
daerah-daerah yang belum terlalu besar, pemerintah Indonesia berinisiatif
membangun PLTD yang berfungsi sebagai base-supply untuk memenuhi kebutuhan
listrik di daerah-daerah ini, untuk mengurangi biaya transmisi dan rugi-rugi
jaringan dalam menyalurkan energi listrik dari kota terdekat.
Dengan digunakannya bahan bakar
konvensional maka adanya kemungkinan pembangkit ini akan sulit dioperasikan di
masa depan karena persediaan minyak bumi dunia yang semakin menipis. Harga
minyak yang terus meningkat menjadi pertimbangan utama dalam menggunakan
pembangkit ini. Harga minyak yang mahal diakibatkan karena pasar minyak dunia
yang tidak stabil dan ongkos transportasi untuk membawa minyak tersebut ke
daerah yang dituju. Padahal di sisi beban, PLN dipaksa menjual dengan harga
murah. Inilah yang menyebabkan PLN rugi besar.
Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel
Perhatikan
gambar Dibawah ini :
Dari gambar di atas dapat kita
lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, yaitu :
Tangki
penyimpanan bahan baker.
Penyaring bahan bakar.
Tangki
penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring
Pengabut.
Mesin
diesel.
Turbo
charger.
Penyaring
gas pembuangan.
Tempat
pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
Generator.
Trafo.
Saluran
transmisi
Prinsip
Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
a. Bahan bakar di dalam tangki
penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki penyimpanan sementara namun
sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan
sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka
bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan
bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar
adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit
(pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
b. Menggunakan kompresor udara bersih
dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold)
kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan
temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya
sebesar 500 psi dengan
suhu mencapai ±600°C.
c. Udara yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
d.
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
e.
Di dalam mesin diesel terjadi
penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang
dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga
temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala
bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan
bahan bakar.
f. Ledakan pada ruang bakar tersebut
menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi
mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga
torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan
diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
g.
Poros
engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Oleh
generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi
gaya geral listrik (ggl).
Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday
menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang
berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan
maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik. Tegangan
yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar
energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban.
Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum
faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo
dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada
kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer
akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula,
maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan
terdapat beda tegangan.
Menggunakan
saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban
tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan
sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik
Proses pembangkitan
tenaga listrik dalam prinsipnya merupakan konversi energi primer menjadi energi
mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini dikonversi oleh
generator menjadi tenaga listrik. Proses demikian menimbulkan masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Penyediaan energi
primer.
Energi primer untuk
pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan bakar meliputi :
pengadaan, transfortasi dan penyimpangan, terutama yang memerlukan perhatian
terhadap resiko kebakaran.
2. Penyediaan air
pendingin
Masalah penyediaan
air pendingin timbul pada pusat termal seperti PLTU dan PLTD. PLTU dan PLTD
dengan daya terpasang di atas 25 MW banyak yang dibangun di daerah pantai
karena membutuhkan air pendingin dengan jumlah yang besar sehingga pusat
listrik ini dapat menggunakan air laut sebagai pendingin. Untuk unit-unit PLTD
yang kecil, di bawah 3 MW, pendinginnya dapat menggunakan udara dengan
menggunakan radiator.
3. Masalah limbah
PLTU batubara
menghasilkan limbah berupa abu batu bara dengan asap yang mengandung gas SO2,
CO2 dan NOx. Semua PLTU mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow
down). PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa minyak pelumas. PLTA tidak
menghasilkan limbah, malah limbah dari masyarakat yang masuk kesungai penggerak
PLTA sering menimbulkan gangguan pada PLTA.
4. Masalah kebisingan
Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :
- Mempertahankan
efisiensi
- Mempertahankan
keandalan
- Mempertahankan umur
ekonomis
5. Bagian-bagian
peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
- Bagian-bagian yang
bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap (piston ring) dan engsel-engsel.
- Bagian-bagian yang
mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda seperti : penukar panas (heat
exchanger) dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik
dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik.
6. Gangguan dan
kerusakan
Gangguan adalah
peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga (PMT) membuka (trip) diluar
kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan
esungguhnya adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir,
dan tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya
gangguan ( misalnya yang disebabkan petir) yang terjadi berkali-kali akhirnya
mengakibatkan alat ( misalnya transformator ) menjadi rusak.
7. Pengembangan
pembangkit
Pada umumnya, pusat
lstrik yang berdiri sendiri maupun yang ada dalam sistem interkoneksi
memerlukan pengembangan. Hal ini disebabkan karena beban yang dihadapi terus
bertambah sedangkan di pihak lain pihak unit pembangkit yang ada menjadi
semakin tua dan perlu dikeluarkan dari operasi.
8. Perkembangan
teknologi pembangkit
Perkembangan
teknologi pembangkit umumnya mengarah pada perbaikan efisiensi dan penemuan
teknik konversi energi yang baru dan penemuan bahan bakar baru. Perkembangan
ini meliputi segi perangkat keras (hardware) seperti komputerisasi dan juga
meliputi segi perangkat lunak ( software) seperti pengembangan model-model
matematika untuk optimasi.
Mutu Tegangan
Listrik
Dengan makin
pentingnya peranan tenaga listrik dalam keidupan sehari-hari, khususnya bagi
keperluan industri,maka mutu tenaga listrik juga menjadi tuntutan yang makin
besar dari pihak pemakai tenaga listrik.
Mutu tenaga listrik
ini meliputi:
a. Kontinuitas
penyediaan;apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang tahun.
b. Nilai tegangan ;
apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
c. Nilai frekuensi ;
apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan.
d. Kedip tegangan ;
apakah besarnya dan lamanya masih dapat diterima oleh pemakai tenaga listrik.
e. Kandungan
harmonisa ; apakah jumkahnya masih dalam batas-batas yang dapat ditrima oleh
pemakai tenaga listrik.
Transmisi dan
Distribusi
Apabila saluran
transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat beban
dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi membagikan tenaga listrik
tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah.
Generator sinkron di
pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara
6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator tegangan tersebut dinaikkan
menjadi 150-500 kV. Saluran tegangan Tinggi (STT) menyalurkan tegangan listrik
menuju pusat penerima, disini tegangan siturunkan menjadi tegangan subtransmisi
70 kV. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan
menuju trafo distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui
trafo distribusi yang tersebar diberbagai pusat-pusat beban, tegangan
distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 V yang
akhirnya diterima pihak pemakai.
DAFTAR PUSTAKA
dannybachdar.wordpress.com/2008/.../pembangkit-listrik-tenaga-diesel
izin kopas gan. . .
BalasHapussangat membantu gan....
BalasHapusijinkan saya untuk mengcopy,,,,
untuk materi tmbahan belajar...
thank :D
Izin copas bro
BalasHapusizin nyontek bro
BalasHapus